fbpx

Pandemi Covid Bawa Berkah Buat Platform E-Commerce

PANDEMI covid-19 yang terjadi di Indonesia dan sebagain besar dunia memang turut mengubah prilaku masyarakat sehari-hari, termasuk dalam berbelanja. Karena adanya pembatasan sosial maupun fisik yang membuat toko-toko atau pusat perbelanjaan ditutup, masyarakat akhirnya melirik ke toko online.

Mereka mulai berbelanja, hingga keperluan sehari-hari di toko daring. Peluang itu pun dimanfaatkan oleh sejumlah platform e-commerce yang ada di Tanah Air untuk menjaring konsumen.

Pada Ramadan dan Hari Raya Lebaran lalu misalnya. Para platform e-commerce itu memaksimalkan betul bulan berbelanja online paling tinggi dalam budaya masyarakat Indonesia itu dengan ditutupnya pusat-pusat perbelanjaan.

Untuk mengetahui tren perilaku ini, Snapcart melakukan riset konsumen selama periode Ramadan dan pandemi cov-19. Hasilnya menunjukkan sebanyak 66% konsumen dari 1000 responden survei seluruh Indonesia selama Ramadan dan Hari Raya Lebaran 2020 lalu, memilih Shopee sebagai situs belanja online yang paling diingat (top of mind).

Data lebih detail, 58% konsumen di Jabodetabek memilih Shopee sebagai situs belanja online yang paling diingat, dan 72% konsumen non-Jabodetabek. Disusul 16% konsumen memilih Tokopedia, 19% Jabodetabek dan 12% non-Jabodetabek. Kemudian 12% konsumen memilih Lazada; 13% Jabodetabek dan 10% nonJabodetabek. Dan 4% konsumen memilih Bukalapak; 5% Jabodetabek dan 3% nonJabodetabek. Disusul Blibli, JD.ID, Akulaku, OLX, dan Sociolla.

Hasil riset Snapcart yang berlangsung selama pandemi juga menunjukkan, Shopee merupakan situs belanja online yang paling sering digunakan dalam berbelanja selama Ramadan dan Hari Raya Lebaran 2020 lalu (66%), dimana 59% konsumen di Jabodetabek memilih  Shopee dalam berbelanja online, dan 72% konsumen non Jabodetabek juga memilih Shopee. Sedangkan Tokopedia (15%), Lazada (12%), dan Bukalapak (5%). Disusul JD.ID, Blibli, Zalora, Sorabel, Berrybenka, Qoo10, dan Zilingo.

Menurut Direktur Snapcart Astrid Wiliandry, masyarakat menempatkan Shopee sebagai situs yang paling diminati berbelanja saat Ramadan yang bertepatan dengan pandemik karena banyak faktor.

“Di saat kebijakan physical distancing telah diberlakukan, masyarakat mencari opsi lain yang lebih aman bagi mereka untuk tetap memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan dari rumah. Shopee menjadi lebih unggul karena ragam produk yang lebih menarik dan tawaran harga yang lebih kompetitif. Selain itu, Shopee juga terus melengkapi platformnya dengan fitur yang memperpanjang time spent dan engagement di dalam aplikasinya – menjadikan daya tarik tersendiri untuk para penggunanya,” ujar Astrid Wiliandry.

Yang menarik, kata dia 77% perempuan mengaku memilih berbelanja di Shopee, dibanding laki-laki 52%. Ini berbeda dengan Tokopedia yang lebih disukai konsumen laki-laki 22%, dibanding perempuan 9%. Juga Lazada  yang lebih disukai konsumen laki-laki 14%, dibanding perempuan 10%. Dan Bukalapak yang juga lebih disukai laki-laki 9% dan 2% perempuan.

Sedangkan riset berdasarkan kelompok umur, berbelanja di Shopee paling disukai oleh kelompok umur 19-24 tahun (72%), 25-30 tahun (69%), kurang dari 19 tahun (69%), 31-35 tahun (63%), dan 35 tahun keatas (53%). Berbeda dengan Tokopedia yang lebih disukai kalangan 35 tahun ke atas (24%), 31-35 tahun (15%), 25-30 tahun (14%), 19-24 tahun (10%), dan kurang 19 (10%). Sedangkan Lazada lebih disukai kelompok umur kurang 19 tahun (14%), 19-24 tahun (13%), 25-30 tahun (12%0, 31-35 tahun (11%), dan 35 tahun keatas (9%).

“Mengapa Shopee menjadi pilhan utama bagi kelompok umur muda yaitu usia 19-24 dan 25-30 tahun, kami menilai fitur-fitur di Shopee lebih interaktif dan selalu ada tema baru pada setiap momen,” tambah Astrid.

Semua situs belanja online memang nampak gencar menjaring konsumen dengan menambah berbagai fitur baru, aplikasi jualan baru yang menarik, dan menawarkan program serta gimmick baru.

“Kreativitas membuat fitur-fitur baru sangat penting dalam membangun komunikasi dengan konsumen online, agar mereka tidak mudah bosan dan terus ada sesuatu yang baru dan menarik. Melalui itu, Shopee berhasil membuktikan bahwa semakin banyak fitur baru dan beragam, akan semakin meningkatkan banyak pilihan konsumen berbelanja,” ujar Astrid.

“Selain itu, penawaran  diskon belanja masih yang paling disukai, baik dalam bentuk cashback atau hadiah belanja. Para millenial menyukai fitur-fitur berbentuk flash games karena lebih interaktif,” katanya. (Ant/A-1)


Sumber: https://mediaindonesia.com/ekonomi/325086/pandemi-covid-bawa-berkah-buat-platform-e-commerce.html

 

 

Subscribe to Snapcart Reports

Get FREE data and insights sent to your inbox!